Selasa, 19 Maret 2013

MEDAN MAKNA DAN KOMPONEN MAKNA

Kata-kata dalam setiap bahasa dapat di kelompokan dalam kelompok-kelompok tertentu yang maknanya saling berkaitan atau berdekatan karena sama-sama berada dalam satu bidang kegiatan atau keilmuan. Umpamanya kata-kata menyalin, menghapal, menyonek, belajar, ujian, tes, guru, murid, catatan, dan buku dapat dilkelompokanmenjadi satu karena semuanya berada dalam satu bidang pendidikan dan pengajaran. Tetapi disamping itu setiap kata dapat juga di analisis maknanya atau komponen-komponen makna tertentu sehingga akan tampak perbedaan dan persamaan makna antara kata yang satu dengan kata yang lainya.
            Kedua masalah yang saling berkaitan ini akan dibicarakan berikut ini
6.1 MEDAN MAKNA
            Harimurti ( 1982 ) menyatakan bahwa medan makna adalah bagian dari sistem semantik bahasa yangmenggambarkan baian dari bidang kebudayaanatau realitas dalam suatu semesta tertentu yang direalisasikan oleh seperangkat unsur leksikal yang maknanya berhubungan. Kata atu unsur leksikal yang maknanya berhubungan dalam satu bidang tertentu jumlahnya tidak sama dari satu bahasa dengan bahasa lain, sebab berkaitan erat dengan kemajuan atau situasi budaya masyaarakat bahasa yang bersangkutan. Nama-nama warna dalam bahasa indonesia adalah : coklat, merah, biru, hijau, kuning, dan abu abu ; dalam hal ini putih dan hitam menurut fisika adalah bukan warna ; atau lebih tepat, putih adalah kumpulan segala macam warna, sedangkan hitam adalah tidak ada warna sama sekali. Lalu, untuk membedakan perbedaan nuansa warna dari nama-nama warna pokok itu biasanya diberi keterangan perbandingan di belakang nama warna itu. Misalnya merah tua, merah muda, merah darah, merah hati, dan sebagainya.
            Nama-nama istilah perkerabatan dalam bahasa indonesia adalah anak, cucu, cicit, piut, bapak/ayah, ibu, kakek, nenek, moyang, buyut, paman, bibi, saudara, kakak, adik, sepupu, kemenakan, istri, suami, ipar, mertua, menantu, dan besan. Kiranya istilah perkerabatan dalam bahasa Indonesia masaih belum lengkap. Kita belum punya istilah untuk hubungan antara ego, misalnya, dengan ; (1) anak dari kemenakan, (2) anaak dari sepupu, (3)anak dari besan yang bukan menantu, (4) anak dari moyang, (5) anak daari piut, dan sebagainya.
            Kata kata yang berada dalam satu medan makna dapat digolongkan menjadi dua, yaitu yang termasuk golongan kolaksi dan golongan set.
Kolaksi menunjukan kepada hubungan sintagmatik yang terjadi antara kata kata atau unsur unsur leksikal itu. Misalnya, pada kalimat Tiang layar perahu nelayan itu patah di hantam badai, lalu perahu itu digulung ombak, dan tenggelam beserta isinya, kita dapati kata kata layar , perahu, nelayan, badai, ombak dan tenggelam yang merupakan kata kata dalam satu kolakasi ; satu tempat atau lingkungan. Jadi kata kata yang berkolakasi ditemukan bersama atau berada bersama dalam satu tempat atau satu lingkungan.
Set menunjuk pada hubungan paradigmatik karena kata kata atau unsur unsur yang berada dalam suatu set dapat saling menggantikan. Suatu set biasanya berupa sekelompok unsur leksikal dari kelas yang sama yang tampaknya merupakan satu kesatuan. Setiap unsur leksikal dalam suatu set dibatasi oleh tempatnya daalam hubungan dengan anggota anggota dalam set tersebut. Misalnya kata remaja merupakan tahap pertumbuhan antara kanak-kanak dengan dewasa ; sejuk adalah suhu diantara dingin dengan hangat.          
6.2 KOMPONEN MAKNA
            Komponen makna atau kompenen semantik mengajarkan bahwa setiap kata atau unsur leksikal terdiri dari satu atau beberapa unsur yang bersama-sama membentuk makna kata atau makna unsur leksikal tersebut.mislanya,kata ayah mengandung komponen makna atau unsur makna : +insan, +dewasa, +jantan, dan +kawin; maka kalau dibandingkan kata ayah dan ibu adalah menjadi sebagai berikut
Komponen makna
ayah
ibu
1. insan
 +
 +
2. dewasa
 +
 +
3. jantan
 +
 -
4. kawin
 +
 +
Keterangan: tanda + berarti mempunyai komponen makna tersebut, dan tanda – berarti tidak mempunyai komponen makna tersebut.
6.3KESESUAIAN SEMANTIS DAN GRAMATIS
            Seorang bahasawan atau penutur suatu bahasa dapat memahami dan menggunakan bahassanya bukanlah karena dia menguasai semua kalimat yang ada didalam bahasanya itu, melainkan karena adanya unsur kesesuaian atau kecocokan ciri-ciri semantik antara unsur leksikal yang satu dengan unsur leksikal yang lain. Umpamanya, antara kata wanita dan mengandung ada kesesuaian ciri semantik. Tetapi antara kata jejaka dan mengandung tidak ada kesesuaian ciri itu. Mengapa demikian ? karena pada kata wanita ada ciri (+mengandung) sedangkan pada kata jejaka ada ciri (-mengandung).
ciri
wanita
jejaka
insan
 +
 +
mengandung
 +
 -
Kesesuaian ciri ini berlaku bukan hanya pada unsur unsur leksikal saja, tetapi juga berlaku antara unsur leksikal dan unsur gramatikal. Umpamanya, kata seekor hanya sesuai dengan kata ayam tetapi tidak sesuai dengan kata ayam-ayam, yaitu bentuk reduplikasi dari kata ayam.

Minggu, 16 Desember 2012

Hipma ku Aur kuning ku

Hipma merupakan organisasi pelajar dan mahasiswa aur kuning kecamatan kampar kiri hulu kab.kampar
berdiri pada tahun 2009 di sini saya sangat banyak mendapatkan ilmu pengetahuan baik di bidang agama sosial budaya politik dan olah raga dan bn\anyak lagi manfaat tersendiri yang saya rasa kan.
hal yang paling menyenangkan ketika TIM hipma fc mendapat juara 2 di open turnamen toeroba cup ke 7 di kampar kiri......
go go HIPMA....

Rabu, 07 Maret 2012

tugas

bahasa panoma

struktur morfologi
1. awalan
[ra-] -/-koni/ 'makan'/ rakoni/ 'silakan makan'
[a-]-/ jori/' tidur'/ajori/ 'silakan tidur '
[nda-]/ inu/ 'minum / ' ndainu / 'silakan minum
[ndi -]/'[inu/ 'minim'/ndinu/'silakan minum

lambang fonologi
[...] > mengapit fonetis (fon)
/ .../ >mengapit fonemis ( kata )
[..] > mengapit tanda kontras
' ...' > tanda makna dalam bahasa indonesia

2. akhiran
[-ti]/ jua/'sukit'juati/'sakiti'
[-wi]/kau/'tudung'/kauwi/'tudungi
[-ri]/wuwu/'hambur'/wuwuri/'hamburkan'
[-raka]/tonda/'ikut'/tondaraka/'ikui cepat'







Struktur Suku Kata, Kata, dan Gugus Konsonan
Dalam bahasa indonesia terdapat 11 macam suku kata. Berikut adalah contoh dari sebelas macam suku kata tersebut.
1.      V                     =  a-po (apa), mu-a-ro (muara), ba-a (bagaimana)
2.      VK                  =   am-biak (ambil),
3.      KV                  =  ba-rek (berat), ba-ja-lan (berjalan), san-jo (sore)
4.      KVK               =  jan-tuang (jantung), li-tak (lapar)
5.      KVKK            =  ba-ro-lek (pesta)
6.      KVKKK         =  jan (jangan)
7.      KKV               =  gle-dor (alat berat)
8.      KKVK            =  tron-ton (mobil besar / bermuatan berat), sem-prot (siram)
9.      KKKV            =  stra-ra (manisan gula)
10.  KKKVK         =  struk-tur
11.  KKVKK         =  ta-plak (alas)

TUGAS MORPOLOGI LANJUT

NOMINA DAN PRONOMINA

-Nomina adalah kata benda
contoh nya:kursi,meja,piring dsb
-pronomina adalah kata ganti orang atau benda

Nomina banyak jenis nya ada benda hidup dan benda mati :
 contoh benda mati : kursi,meja
 contoh benda hidup : manusia,tumbuhan,hewan
 benda mati=sesuatu yang tidak bernyawa
 benda hidup=sesuatu yang bernyawa bisa bergerak sendiri

Bagian-bagian nomina
 -nomina penyapa = digunakan untuk pendengar dan pembaca
 - nomina pengacu = digunakan untuk merujuk pada orang yang dibicarakan yaitu orang ke tiga
  

"ADVERBIA"
Adalah kata yang menjelaskan verba,abjektiva atau adverbia lain

Adverbia dari segi bentuknya :
1.Tunggal,contoh : sangat,lebih,selalu
2. Adverbia gabungan,contoh : Lagipula,hanya saja,hampir selalu


VERBA ( kata kerja )
 ciri-ciri
1. sebagai predikat
2. tidak bisa diikuti prefiks ter-
3. inheren perbuatan (aksi)
4. tidak dapat diikuti kata-kata yang menyatakan kesangatan

 Verba dari segi sematisnya :
1. mengandumg makna perbuatan,contoh : lari
2. mengandung makna proses,contoh : meledak
3. mengandung makna keadaan,contoh : suka